Kota

Warga Sampaikan Aspirasi Program BPJS dan PIP ke Ana Susanti

×

Warga Sampaikan Aspirasi Program BPJS dan PIP ke Ana Susanti

Share this article
Anggota Fraksi Golkar DPRD Kota Cirebon, Ana Susanti SE MSi.

Cireboners.id – Warga Kecamatan Kejaksan Kota Cirebon menyampaikan aspirasi program penerima bantuan iuran (PBI) BPJS dan Program Indonesia Pintar (PIP) kepada Anggota Fraksi Golkar DPRD, Ana Susanti SE MSi.

Hal itu diungkapkan saat reses anggota DPRD Kota Cirebon masa persidangan III, di Jalan Inspeksi, Kecamatan Kejaksan, beberapa waktu lalu.

Warga memohon bantuan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon terkait bantuan PIP, karena tidak sedikit masyarakat belum mampu tidak mendapat bantuan. Selain itu, warga pun menyampaikan terkait cara migrasi BPJS Kesehatan yang mandiri ke BPJS Kesehatan penerima bantuan iuran (PBI) Pemkot Cirebon.

Bantuan tersebut berupa uang tunai, perluasan akses dan kesempatan belajar dari pemerintah yang diberikan kepada peserta didik dan mahasiswa. Terutama yang berasal dari keluarga miskin atau rentan miskin untuk membiayai pendidikan.

Bantuan tersebut berupa uang tunai, perluasan akses dan kesempatan belajar dari pemerintah yang diberikan kepada peserta didik dan mahasiswa. Terutama yang berasal dari keluarga miskin atau rentan miskin untuk membiayai pendidikan.

Warga Kelurahan Pegambiran Kecamatan Lemahwungkuk, Hendra mengatakan, beberapa warga ada yang menunggak bayar iuran BPJS Kesehatan. Karena sudah tidak mampu membayar, sehingga ingin migrasi ke PBI.

“Mohon agar bantuan bisa disampaikan kepada pemerintah, karena kami agai warga tidak mampu ingin mendapatkan bantuan untuk sekolah anak,” ujar Hendra.

Anggota DPRD Kota Cirebon, Ana Susanti  menjawab, kedua persoalan itu akan disampaikan dan dibahas di tingkat komisi terlebih dahulu.

“Setelah itu kita sampaikan ke pimpinan DPRD yang selanjutnya disampaikan ke Pemkot Cirebon untuk direalisasikan oleh dinas terkait,” ujar anggota Komisi III DPRD itu.

Perihal PIP, kata Ana, memang banyak warga yang belum dapat bantuan dan mereka sudah mengajukan melalui sekolah. Tetapi karena dana pusatnya tidak banyak, sehingga warga harus menunggu giliran.

“Mereka sudah mengajukan kepada sekolah. Tapi harus bergiliran karena pencairannya juga kan setahun dua kali,” jelasnya.

Sedangkan untuk BPJS, lanjut Ana, sebagian sudah dibantu untuk dilakukan migrasi dari mandiri ke PBI. “Biasanya mereka tidak mampu bayar dan punya tunggakan, makanya kita bantu migrasi ke PBI,” ujar Ana.