Cireboners.id – Dinas Kesehatan Kota Cirebon menargetkan penurunan angka stunting sebesar 14 persen pada tahun 2024. Sebelumnya, angka stunting di kota Cirebon masih berada di angka 17 persen.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon, dr Siti Maria Listiawaty menyampaikan, penurunan stunting menjadi salah satu program prioritas tahun 2024, dan telah bersinergi dengan 22 puskesmas di Kota Cirebon.
“Program prioritas telah kami sinergiskan dengan puskesmas di Kota Cirebon dan berfokus pada upaya pencegahan, salah satunya pencegahan stunting,” katanya kepada cireboners.id, Senin (12/2/2024).
Menurutnya, pencegahan stunting bukan dilakukan saat terjadinya dampak, melainkan saat 1000 hari kehidupan pertama (HKP) seseorang.
1000 hari kehidupan, terhitung sejak fase kehamilan, fase menyusui hingga pada fase pemberian makanan pendamping asi (MPASI) kepada balita.
“Keliru jika penanganan stunting ketika sudah balita, karena fase penentuannya adalah pada seribu hari kehidupan pertama seorang manusia, sejak dalam kandungan,” jelasnya.
Dalam hal ini, Dinkes telah melakukan berbagai program dalam upaya mengedukasi masyarakat dalam mencegah terjadinya stunting pada anak.
Upaya tersebut terbagi ke dalam beberapa kategori remaja, fase pra pernikahan, fase kehamilan, fase menyusui hingga fase balita.
Maria menjelaskan, pada fase remaja diadakan program tablet tambah darah seminggu sekali, khusus kepada remaja putri di sekolah-sekolah menengah. Sedangkan, pada fase pra pernikahan, dilakukan cek kesehatan calon pengantin.
“Sementara pada fase kehamilan, ada yang namanya antenatal care, yang tujuannya untuk mempertahankan kesehatan ibu dan bayi,” katanya.
Ia pun mendorong masyarakat, agar senantiasa memberikan ASI ekslusif kepada bayi, dan pemeriksaan rutin ke posyandu dalam upaya pencegahan stunting.
“Kehadiran ASI ekslusif penting untuk mencegah terjadinya stunting, dan penting pula untuk rutin cek kesehatan melalui posyandu,” pungkasnya. (Rifki)