#CirebonPrideOlahraga

Baru Berdiri, KOBET Sukses Bawa Kota Cirebon Juara 3 Kejurnas IERC 2022

×

Baru Berdiri, KOBET Sukses Bawa Kota Cirebon Juara 3 Kejurnas IERC 2022

Share this article
Ketua Tim KOBET, dr Yasmin bersama pembalap andalannya Heru Wibowo berfoto menunjukkan trofi juara Kejurnas IERC 2022.

CIREBONERS – Mewakili Kota Cirebon di ajang kejuaraan nasional Indonesia Enduro Rally Championship (IERC) 2022 Round 1, Kopi Bunda Enduro Team (KOBET) Cirebon berhasil merengkuh juara tiga. Prestasi itu pertama kali diraih pebalap kota udang di kompetisi olahraga Enduro Rally di Semarang-Dieng, Jawa Tengah pada 11-13 Februari 2022.

Kompetisi olahraga balap motor trail itu, KOBET Cirebon berhasil unjuk kemampuannya dengan menerjunkan pebalap andalan Budi Santoso menunggangi KTM 300 cc dan Heru Wibowo KLX 320 cc. Budi berhasil menyelesaikan race kelas Individual Super Enduro seri 1-3 round 1. Sementara Heru menduduki peringkat ke-12 di kelas individual lokal Enduro dari total poin seri 1-3 IERC 2022 round 1.

Prestasi KOBET Cirebon yang dikomandoi dr. Yasmin Dermawan itu mendapat apresiasi dari para tim pesaing, karena kiprahnya menjadi pendatang baru di kompetisi bergengsi IERC 2022. IERC Round 1 ini dibagi tiga seri. Seri 1 menjajal rute Semarang-Temanggung, seri 2 Temanggung-Wonosobo, dan seri 3 Wonosobo-Dieng.

“Dua pebalap kami mampu meraih prestasi mengharumkan nama Kota Cirebon di level Kejurnas IERC 2022 round 1. Kami bangga atas prestasi dan capaian yang diraih oleh tim KOBET,” ujar Yasmin kepada IDN Times, Jumat (18/2/2022).

Yasmin mengaku capaian ini tak mudah didapat tim KOBET Cirebon bersaing dengan tim yang sudah lama berkiprah di dunia balap enduro rally ini. Menurutnya, para pesaing sudah punya segudang pengalaman dan teknik saat menjajal trek tajam dan licin.

Kendati pada akhirnya tim yang belum genap satu tahun berdiri itu berhasil mengimbangi persaingan ketat di kelas Individual Super Enduro. Dengan begitu, kejuaraan di level Kejurnas IERC 2022 ini menjadi koleksi prestasi pertama bagi KOBET dan Kota Cirebon.

“Tentu ini (prestasi) bukan hal mudah melawan tim yang sudah lama berkecimpung di dunia balap trail enduro yang kuat dan tangguh seperti Gudang Garam Enduro Team (GGET). Tapi setidaknya kami mampu bersaing tim yang sudah lebih dulu punya nama,” tuturnya.

Pengalaman menarik seusai race, Yasmin menceritakan, ada kejadian tak terduga ketika panitia mengumumkan hasil poin untuk menentukan pemenang di kelas Individual Super Enduro. Oleh pihak panitia, pebalap Budi Santoso diumumkan tidak mendapat poin atau nol karena dianggap do not finished (DNF) atau tidak bisa menyelesaikan seri.
Kala itu, KOBET Cirebon langsung protes dengan hasil atas keputusan panitia berdasarkan perhitungan GPS. Saat itu juga tim KOBET langsung meminta membandingkan data perhitungan mesin GPS milik panitia dengan GPS dari pebalap.

“Setelah di-compare, data milik pebalap dengan data punya panitia, ternyata Budi menduduki posisi ke 4 pada seri 3. Setelah ditotal poin dari seri 1-3, KOBET masuk juara 3 di Kejurnas IERC 2022 round 1,” ujarnya.

Terbentuknya KOBET sebagai tim berangkat dari kesamaan hobi di dunia balapan motor trail enduro. Berjalannya waktu, latihan intens membuat Yasmin berinisiatif membentuk tim. Di samping itu, di Kota Cirebon belum ada tim yang mewadahi olahraga balap motor trail enduro.

Baru pada 25 September 2021, KOBET Cirebon berdiri. Ketika resmi menjadi sebuah tim. KOBET terus mengikuti berbagai kompetisi, baik di level lokal maupun nasional seperti Black Parade 2021 di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Mostly2Stroke di Jepara, Jawa Tengah.

“Ini bentuk kecintaan kami, dukungan dan kontribusi kami untuk dunia trail yang saya cintai. Tidak ada pertimbangan bisnis, hanya hobi dan persaudaraan. Terlebih untuk mengharumkan nama Kota Cirebon,” kata Yasmin.

Sementara itu, Heru Wibowo mengaku bangga dan bisa berkesempatan mengikuti Kejurnas IERC 2022 Round 1. Menurutnya, dirinya pengalaman berharga menjadi modal berharga untuk mengikuti ajang kompetisi selanjutnya pada November 2022 di Jawa Timur.

Pengalaman mengikuti IERC 2022 round 1, Heru menilai medan trek Semarang-Dieng bisa dibilang sangat menyulitkan. Dirinya hanya mampu menduduki posisi ke-12. Trek tersebut sulit ditaklukkan karena medan yang dilalui berhimpitan jurang dan tebing.

“Ketika salah teknik membuka gas, maka pasti jatuh. Buat mulai kembali race tidak semudah seperti awal. Pengalamannya, teknik, tenaga dan konsentrasi harus benar-benar pas. Itu semua tanpa pertolongan tim, karena kelas individu. Kalau jatuh, tidak bisa bangun kecuali diri sendiri,” katanya.