Kota

Dies Natalis ke-63, UGJ Berkontribusi Mencerdaskan Kehidupan Bangsa

×

Dies Natalis ke-63, UGJ Berkontribusi Mencerdaskan Kehidupan Bangsa

Share this article
PROSESI pemotongan tumpeng sebagai simbol rasa syukur pada acara Dies Natalis UGJ ke-63. Foto: Cireboners.id/Ibnu

Cireboners.id– Dies Natalis UGJ ke-63, Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) menggelar tasyakuran di auditorium kampus I UGJ. Sejak kampus ini berdiri sudah berkontribusi dalam proses mencerdaskan kehidupan bangsa.

Tasyakuran ini, UGJ pun menghadirkan ustaz Wijayanto untuk menyampaikan ceramah kepada civitas akademik UGJ.

Ketua Yayasan Swadaya Gunung Jati (YPSGJ), H. Mukarto Siswoyo menyampaikan selamat ulang tahun untuk UGJ yang ke-63.  Usianya yang tidak muda lagi itu, UGJ patut memastikan diri untuk berkontribusi dalam proses mencerdaskan kehidupan bangsa.

Ia pun mengajak seluruh civitas akademik, mulai dari rektor sampai ke staf pegawai untuk bekerja sama berkolaborasi didasari keikhlasan untuk bekerja.

“Ketika pekerjaan dilakukan dengan ikhlas, tentu akan banyak yang didapat, dunia akhiratnya,” kata Mukarto.

UGJ mengundang ustaz Wijayanto untuk menyampaikan nilai-nilai kebangsaan kepada para mahasiswa, yakni untuk mengedepankan raga, tapi jiwa yang juga harus dibangun.

“Ini bagian dari membangun jiwa, dari para dosen, tenaga pendidik, dan semuanya termasuk mahasiswa sehingga di dalam menempuh, mempelajari ilmu terus didasarkan kepada Allah. Saya yakin dengan ini UGJ akan semakin maju,” imbuhnya.

Di kesempatan rangkaian Dies Natalis UGJ ke-63 itu, Ustadz Wijayanto mendoakan agar UGJ selalu diberikan keberkahan, menuju kedewasaan untuk mewujudkan visi misi UGJ.

Ia pun mengingatkan kondisi bangsa yang lupa untuk mengedepankan ‘ bangunlah jiwanya, bangunlah badannya’.

Menurutnya, banyak yang fokus membangun badan dulu, daripada membangun jiwa. Padahal, semangat dari Indonesia Raya yakni ‘bangunlah jiwanya dan bangunlah badannya’.

“Masalah sekarang ini adalah bagaimana menciptakan sarjana yang berkualitas. Banyak lulusan kampus besar yang terjerat kasus hukum. Maka semangat ini sangat penting untuk membuat knowledge yang harus diimbangi dengan karakter,” katanya. (Ibnu)