Lingkungan

Ambulu Clean, Upaya Gotong Royong Atasi Persoalan Sampah dan Drainase

×

Ambulu Clean, Upaya Gotong Royong Atasi Persoalan Sampah dan Drainase

Share this article
Ambulu Clean
Potret kegiatan Ambulu Clean.

CirebonersID – Sekelompok mahasiswa Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) Universitas Islam Bunga Bangsa Cirebon (UIBBC) bersama Karang Taruna Desa Ambulu menginisiasi aksi bersih-bersih lingkungan bertajuk Ambulu Clean, Selasa (19/8/2025).

Kegiatan ini mendapat dukungan dari sejumlah komunitas pegiat lingkungan seperti Kolaborator Kebaikan Id, PALRI, dan BSISS, serta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon.

Aksi yang dimulai pukul 09.00 WIB itu sempat tertunda karena hujan. Sekitar 20 peserta terlibat, menyisir selokan sepanjang 50 meter dari Taman Kotaku hingga SD Negeri 3 Ambulu, dengan bantuan satu dump truck dari DLH.

Ambulu selama ini dinilai sebagai kawasan yang rawan banjir rob dan dipenuhi sampah. Salah satu peserta, Riski, mengaku kecewa dengan minimnya perhatian pemerintah desa.

“Kalau di Ambulu mah di mana-mana sampah, dari Kuwunya juga nihil respon. Lihat aja sekitar rumah warga isinya genangan air dan sampah,” ujarnya.

Partisipasi warga dinilai masih rendah, sebab aksi lebih banyak didominasi mahasiswa KPM dan komunitas lingkungan.

“Kebetulan pagi ini ada tokoh masyarakat yang meninggal, jadi kebanyakan warga termasuk Karang Taruna pada ke sana,” kata Aji, perwakilan Karang Taruna yang hadir.

Meski berhasil menggerakkan semangat gotong royong, warga tetap menilai pemerintah desa lamban dalam menangani persoalan sampah.

“Kalau hanya ngandelin aksi kayak gini sih masalahnya gak akan selesai. Kami butuh solusi permanen, bukan sekadar bersih-bersih insidental,” tegas salah seorang warga.

Mahasiswa KPM UIBBC, Ahfas, menekankan pentingnya peran pemerintah desa.

“Kesadaran warga tidak boleh dijadikan alasan untuk lepas tangan. Tanpa keberpihakan pemerintah, upaya menjaga lingkungan hanya akan menjadi siklus sementara,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Omar Qad Panity, CEO Kolaborator Kebaikan Id. Ia menilai kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan masih rendah meski Indonesia sudah merdeka 80 tahun.

“Setidaknya dengan membersihkan halaman atau tidak membuang sampah sembarangan, upaya kecil bisa berdampak besar,” katanya.

Kegiatan berakhir menjelang Dzuhur karena keterbatasan logistik yang sebagian besar berasal dari swadaya mahasiswa. Sekitar 60 persen sampah di rute yang ditentukan berhasil diangkut menggunakan dump truck sebelum aksi ditutup dengan foto bersama.