Politik

Suarakan Perubahan di Cirebon, Anies Singgung Penutupan Alexis dengan Selembar Kertas

×

Suarakan Perubahan di Cirebon, Anies Singgung Penutupan Alexis dengan Selembar Kertas

Share this article

Cireboners.id – Hari ke-12 masa kampanye, calon presiden nomor urut 1 Anies Rasyid Baswedan berkunjung ke Kota Cirebon, Sabtu (9/12/2023).

Kunjungan politik di Cirebon, Anies serukan perubahan sebagai solusi atas situasi politik yang belum sepenuhnya berpihak kepada masyarakat.

Sebelum menyampaikan orasi politik, Anies menyempatkan diri mengunjungi sejumlah tempat untuk menemui tokoh masyarakat.

Mantan Gubernur Jakarta itu menyambangi ulama di Pondok Pesantren di Cibogo, Argasunya. Setelahnya, Anies mengunjungi kediaman Sultan Sepuh XV PRA Luqman Zulkaedin di Keraton Kasepuhan.

Di keraton, Anies menyempatkan salat Ashar di Langgar Agung sebelum menemui massa pendukungnya di alun-alun Sangkala Buana Keraton Kasepuhan Cirebon.

Usai salat, Anies didampingi tim kampanye nasional dan daerah menuju alun-alun. Diiringi gemuruh selawat dan teriakan Amin, pria kelahiran Kuningan Jawa Barat itu disambut antusias massa pendukung yang sudah berkumpul sejak pukul 14.00 WIB.

Anies menyampaikan orasi politik di hadapan ribuan pendukungnya. Ia menyerukan ‘perubahan’ sebagai solusi atas kondisi sosial yang belum sepenuhnya berpihak kepada rakyat.

Beberapa isu yang diangkat antara lain, masalah kesenjangan sosial ekonomi, kasus korupsi yang menyasar petinggi KPK, tingginya harga beras, sulitnya lapangan kerja, hingga keharusan pemimpin mengambil keputusan.

Anies mengingat saat masa-masa menjabat sebagai gubernur DKI. Satu di antaranya soal penutupan tempat karoke Alexis di Jakarta Utara pada 2018 lalu.

Menurutnya, tempat tersebut kerap menjadi praktik prostitusi namun tidak bisa ditutup karena ada pihak yang melindungi. Puluhan kali didemo dan diprotespun tidak pernah tutup.

“Dulu, tahun 2017 di Jakarta ada sebuah tempat namanya Alexis. Itu tempat prostitusi. Diprotes dan didemo puluhan kali, tidak pernah bisa tutup. Punya backing yang kuat. Kokoh tegak dalam maksiat,” ujar Anies.

Setelah terjadi pergantian gubernur pada 2017, Anies menegaskan jika Alexis bisa tutup hanya dengan selembar kertas dan tanda tangan.

“Cukup dengan selembar kertas dan tanda tangan. Itu namanya wewenang (gubernur). Artinya, kekuasaan ada di tangan Allah, lalu dibawa dan disuarakan oleh rakyat dan diamanahkan dalam bentuk wewenang,” ujar Anies. (Ibnu)