Vox Pop

Membuat Jaring Tambak Udang, Aktivitas Nelayan Cirebon Kala Tak Melaut

×

Membuat Jaring Tambak Udang, Aktivitas Nelayan Cirebon Kala Tak Melaut

Share this article
Menyulam jaring tambak udang adalah aktivitas alternatif nelayan Cirebon saat tidak melaut. Foto: Cireboners.id/Rifki.

Cireboners.id – Para nelayan di sekitar Tempat Penampungan Ikan (TPI) Cangkol, Kelurahan Lemahwungkuk, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon memilih merajut jaring tambak udang kala cuaca tak bersahabat.

Gelombang pasang disertai hujan lebat, nelayan Cirebon memilih membuat jaring tambak untuk bertahan hidup.

Salah satunya dialami Suparman, warga Cangkol Tengah, Kecamatan Lemahwungkuk.  Ia mengaku memilih membuat jaring tambak, ketika libur dari aktivitas melaut. Pekerjaan itu sudah lama ia lakukan.

Selain karena banyaknya permintaan, membuat jaring tambak ini adalah kegiatan untuk mengisi kekosongan kegiatan ketika cuaca sedang tidak menentu.

Bisa dikatakan, aktivitas membuat jaring tambak telah menjadi rutinitas alternatif para nelayan ketika tidak ada agenda melaut untuk mencari ikan.

“Biasanya, kita di sini, mengerjakan orderan jaring dari yang pesen, kadang juga memang sengaja buat apalagi kalau cuaca tak menentu,” katanya kepada Cireboners.id, Rabu (6/12/2023).

Saat ditemui, bersama nelayan lain, Suparman tengah sibuk merajut jaring yang diperuntukkan untuk tambak udang. Ukuran yang biasa mereka buat, rata-rata mencapai panjang 35 meter dan lebar 10 hingga 20 meter.

Suparman menyebut kalau pesanan jaring tambak kali ini berasal dari luar daerah, yakni dari Bangka Belitung.

“Ini bukan kali pertama pesanan yang datang dari luar daerah, Mas. Sebelumnya bahkan lebih ramai, bisa tiga sampai empat pesanan yang datang,” katanya sembari tetap merajut.

Menurut Suparman, dalam sekali garap dapat meraup keuntungan mencapai satu juta rupiah bahkan lebih sekali pesan.

“Sekali pesanan, nyampe satu juta rupiah, tergantung panjang dan lebar berapa. Cukup, lah, untuk kebutuhan sehari-hari di rumah segitu,” ujarnya.

Pesanan yang ia terima tersebut, tak lepas dari bantuan Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam sarana promosi usahanya. Penggunaan media sosial menjadi langkah strategis mendapatkan pesanan dari berbagai daerah.

“Bisanya dapat pesanan dari luar, dibantu juga promosi di facebook, dibantu sama Kementerian Perikanan, Mas, kalau soal itu,” tuturnya. (rifki)