Cireboners.id – Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kota Cirebon dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-654 Cirebon berlangsung khidmat, Rabu (19/7/2023), di ruang utama Griya Sawala gedung DPRD.
Ketua DPRD Kota Cirebon, Ruri Tri Lesmana menyampaikan, Hari Jadi Cirebon yang diperingati setiap tanggal 1 Muharam atau bertepatan dengan tahun baru hijriah selalu menyimpan makna di balik perayaannya. Ia mengajak semua pihak untuk senantiasa bersyukur kepada Tuhan yang Maha Esa karena atas kehendaknya, Cirebon tetap berdiri kokoh dengan kemajuan masyarakatnya semakin sejahtera.
Sejalan dengan rasa syukur tersebut, tak lupa Ruri mengingatkan agar momentum ini dimaknai juga dengan meneladani dan memberikan penghargaan kepada para pendahulu, yang mampu merintis serta membangun Cirebon seperti sekarang ini.
“Penetapan Hari Jadi Cirebon didasari pada Peraturan Daerah Kota Cirebon Nomor 24/1996 tentang Hari Jadi Cirebon yang jatuh pada tanggal 1 Muharam 791 Hijriah. Momen ini sekaligus menjadi momentum untuk bertafakur, introspeksi diri, evaluasi dan refleksi terhadap kiprah kita dalam membangun dan memajukan Kota Cirebon,” ujar Ruri saat memimpin rapat.
Dalam kesempatan tersebut, Ruri memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Wali Kota Cirebon, Drs H Nashrudin Azis SH serta Wakil Walikota Cirebon, Dra Hj Eti Herawati yang telah memimpin dan membangun Kota Cirebon ke arah lebih baik. Ruri mendorong agar semua pihak dapat mendukung kinerja keduanya sampai masa jabatannya berakhir pada akhir Desember 2023.
“Kami juga mengajak seluruh aparatur pemerintahan, lembaga dari seluruh masyarakat Kota Cirebon, untuk bersama-sama mewujudkan visi dan misi Kota Cirebon yaitu SEHATI. Kita wujudkan Kota Cirebon sebagai kota kreatif berbasis sejarah,” kata Ruri.
Sementara itu Wali Kota Cirebon, Drs H Nashrudin Azis SH menuturkan, peringatan ini menjadi sarana evaluasi dan refleksi atas pengabdian serta karya bakti seluruh perangkat pemerintahan kepada masyarakat. Selama memimpin Kota Cirebon, kata Azis, pihaknya selalu didukung oleh jajaran legislatif dan Forkopimda yang secara harmonis berkolaborasi memajukan Kota Cirebon.
Hal ini terbukti ketika Kota Cirebon mampu bangkit kembali pasca pandemi Covid-19. Semua upaya pemulihan terus dilakukan hingga kondisi keuangan dan ekonomi daerah dapat pulih secara signifikan.
“Melalui kemitraan dan kolaborasi tersebut, dari 2018-2022 Kota Cirebon berhasil mendapatkan sejumlah penghargaan 2 tingkat internasional, 75 penghargaan nasional dan 93 penghargaan provinsi. Di tahun 2022 juga, Kota Cirebon mengalami inflasi terendah di Jawa Barat sebesar 4,86 persen. Bahkan indeks pembangunan manusia (IPM) di Kota Cirebon meningkat 0,64 poin dari tahun sebelumnya,” papar Azis.
Pada peringatan Hari Jadi ke-654, tambah Azis, tema besar yang diusung adalah Cirebon Ngobeng Maning. Slogan tersebut menunjukkan bahwa masyarakat Kota Cirebon memiliki semangat tinggi, gotong royong, dan keikhlasan untuk mengambil peran masing-masing dalam sebuah hajat besar. Khususnya membawa Cirebon menjadi lebih sejahtera.
Hal senada disampaikan Gubernur Jawa Barat, Dr HC H Mochamad Ridwan Kamil ST MUD. Menurutnya Kota Cirebon sebagai salah satu kota tertua di provinsi ini telah berkembang begitu pesat hingga mampu membawa kesejahteraan bagi masyarakatnya.
Pria yang akrab disapa Kang Emil ini menjelaskan, ke depan potensi ekonomi Kota Cirebon akan semakin berkembang. Khususnya dengan diresmikannya Tol Cisumdawu dan beroperasinya Bandara Kertajati yang mulai melayani sejumlah penerbangan lokal maupun internasional.
“Kami ucapkan selamat Hari Jadi Kota Cirebon ke-654. Hampir setengah triliun selama lima tahun bantuan keuangan, 1.500 bantuan rutilahu, dua alun-alun dibangun, creative center Ciayumajakuning juga ada di Kota Cirebon. Saya apresiasi, Kota Cirebon adalah kota terbaik dalam penanganan inflasi. Ini berkat kerja, kekompakan, kondusifitas dari pemerintah daerah,” ungkap Emil.
Dia menambahkan, seluruh pihak harus terus melakukan inovasi dan terobosan untuk mensejahterakan masyarakat Kota Cirebon. Di mana untuk sekarang, hal tersebut sudah menunjukkan hasil yang memuaskan.
“Berita baik datang minggu ini, penanganan kemiskinan terbaik di Pulau Jawa adalah Jawa Barat, berkurang orang miskinnya sekitar 310 ribu jiwa dalam dua tahun terakhir. Artinya penanganan kemiskinan dari berbagai program ini, termasuk di Kota Cirebon sudah berhasil. Tingkat kemiskinan turun ke angka 7,6 persen. Nasional yang 9,3 persen. Itu sedikit gambaran kinerja kami,” ujarnya. (Ibnu)