Cireboners.id – Tepat di seberang gapura menuju Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Kejawanan Cirebon, terdapat sebuah petilasan yang sudah ada sejak abad 17 Masehi. Petilasan tersebut bernama Monumen Kejawanan.
Monumen Kejawanan sudah termasuk ke dalam salah satu cagar budaya yang berada di Cirebon. Hal itu terlihat pada papan informasi yang berada di tepi jalan, tepat di depan monumen.
Juru kunci Pangeran Sukmaja Raden Utara menyebut, monumen tersebut telah ada sejak awal masa penjajahan Belanda di Nusantara.
“Situs ini sudah ada sekitar abad 17 Masehi, atau kisaran awal masa penjajahan Belanda,” katanya kepada cireboners.id
Tokoh yang sangat erat dengan petilasan Kejawanan adalah Pangeran Sukmajaya. Ia adalah sosok yang menjadikan monumen tersebut menjadikan sebagai tempat petilasan.
Bahkan, dikisahkan bahwa Pangeran Sukmajaya memiliki kesaktian yang dapat menghilang dan membuatnya sukar diketahui keberadaannya.
“Pangeran Sukmajaya merupakan sosok yang ditakuti Belanda, sebab membuat tentara Belanda hancur,” ujar Raden Utara.
Monumen Kejawanan, dahulu menjadi tempat bertemunya dua pasukan kerajaan besar yang ingin berperang, yaitu Kesultanan Cirebon yang dipimpin Pangeran Sukmajaya dan Kesultanan Mataram yang kala itu pro dengan Belanda.
“Kalau ada penyerangan dari arah Timur, itu bentengnya atau pertahanannya di sini, karena masa tersebut sering terjadi konflik,” tambahnya.
Kini, petilasan Pangeran Sukmajaya itu tersebut menjadi salah satu destinasi peziarah ketika berkunjung ke Cirebon, dan melaksanakan kegiatan rutin seperti manaqiban tiap malam kamis.
“Meski sekadar petilasan, tempat situs Kejawanan ini seringkali didatangi oleh para peziarah dari luar kota,” ujar Raden Utara. (Rifki)