Serba SerbiStyle

Hiragana dan Katakana: Mengenal Aksara Dasar Bahasa Jepang

×

Hiragana dan Katakana: Mengenal Aksara Dasar Bahasa Jepang

Share this article
hiragana dan katakana
Kana Card, peranti latihan Hiragana dan Katakanan dari Wagomu Japanese Class. Foto: Cireboners/Rifki

Trivia, CirebonersIDBahasa Jepang dikenal dengan sistem penulisan yang berbeda dari alfabet Latin. Jika dalam bahasa Indonesia cukup menggunakan huruf A sampai Z, maka dalam bahasa Jepang terdapat tiga jenis aksara, yakni Hiragana, Katakana, dan Kanji.

Dari ketiganya, Hiragana dan Katakana menjadi pintu masuk utama bagi siapa pun yang ingin belajar bahasa Jepang dari nol.

Kedua aksara ini sering disebut dengan istilah kana karena mewakili bunyi atau fonetik. Dengan menguasai keduanya, pelajar bisa membaca hampir seluruh teks sederhana dalam bahasa Jepang, meskipun belum mengenal ribuan karakter kanji.

Apa Itu Hiragana?

Hiragana merupakan aksara fonetik yang digunakan untuk menuliskan kata-kata asli Jepang. Bentuknya melengkung, lembut, dan cenderung mudah diingat karena memiliki pola garis yang lebih “mengalir”.

Penggunaan hiragana biasanya mencakup:

  • Penulisan kata asli Jepang yang tidak menggunakan kanji.

  • Penulisan partikel, misalnya は (wa), が (ga), atau を (wo).

  • Penulisan perubahan bentuk kata kerja dan kata sifat, misalnya たべる (taberu)たべました (tabemashita).

  • Penulisan furigana, yaitu panduan membaca kanji.

Contoh sederhana kata dengan hiragana adalah さくら (sakura – bunga sakura).

Apa Itu Katakana?

Katakana memiliki fungsi berbeda meskipun bunyinya sama dengan hiragana. Bentuk aksara ini lebih kaku, bersudut, dan tegas. Katakana biasanya digunakan untuk:

  • Menuliskan kata serapan dari bahasa asing.

  • Menuliskan nama orang atau tempat asing.

  • Menuliskan istilah teknis atau ilmiah.

  • Menuliskan onomatope atau kata tiruan bunyi.

Sebagai contoh, kata “komputer” ditulis dalam katakana menjadi コンピュータ (konpyūta).

Persamaan dan Perbedaan Hiragana dan Katakana

Hiragana dan Katakana memiliki jumlah huruf dasar yang sama, yaitu 46 karakter. Setiap bunyi dalam hiragana selalu memiliki pasangan di katakana. Misalnya:

  • あ (hiragana) = ア (katakana) = a

  • き (hiragana) = キ (katakana) = ki

  • す (hiragana) = ス (katakana) = su

Perbedaan mendasar keduanya terletak pada fungsi dan bentuk. Hiragana dipakai untuk kosakata asli Jepang, sementara katakana untuk kata serapan asing.

Mengapa Belajar Kana Itu Penting?

Bagi pemula, mempelajari hiragana dan katakana adalah fondasi utama sebelum melangkah ke tahap berikutnya, yaitu kanji. Tanpa penguasaan kana, pelajar akan kesulitan membaca buku teks, mengikuti percakapan dasar, atau menulis kalimat sederhana.

Beberapa alasan mengapa kana sangat penting antara lain:

  1. Membaca teks dasar – Banyak buku anak-anak, papan informasi, hingga materi belajar bahasa Jepang menggunakan hiragana.

  2. Menulis nama – Nama orang asing biasanya ditulis dalam katakana.

  3. Memahami struktur bahasa – Partikel, konjugasi kata kerja, hingga tata bahasa dasar Jepang ditulis dengan hiragana.

  4. Menguasai kanji lebih mudah – Kanji biasanya dilengkapi furigana dalam hiragana, sehingga membantu pelajar memahami cara bacanya.

Tips Cepat Menguasai Hiragana dan Katakana

Bagi yang baru belajar, ada beberapa metode yang bisa dicoba agar lebih cepat menguasai kana:

  • Gunakan kartu memori (flashcard) untuk menghafal huruf.

  • Tulis berulang kali setiap huruf hingga tangan terbiasa.

  • Latih membaca kata-kata sederhana seperti nama makanan Jepang (すし – sushi, ラーメン – rāmen).

  • Gunakan aplikasi belajar bahasa Jepang yang menyediakan latihan interaktif.

  • Kombinasikan hiragana dan katakana dalam latihan menulis agar otak terbiasa membedakan keduanya.

Hiragana dan Katakana bukan sekadar aksara, melainkan kunci awal membuka pintu bahasa Jepang. Dengan menguasai kedua sistem tulisan ini, pelajar bisa lebih percaya diri dalam membaca, menulis, hingga berkomunikasi.

Belajar bahasa Jepang memang penuh tantangan, tetapi dimulai dari hiragana dan katakana, setiap langkah akan terasa lebih mudah. Seperti pepatah Jepang mengatakan, “Senri no michi mo ippo kara” – perjalanan seribu mil dimulai dari satu langkah.