Serba Serbi

Regency vs Residence: Apa Bedanya dalam Dunia Perumahan?

×

Regency vs Residence: Apa Bedanya dalam Dunia Perumahan?

Share this article
Ilustrasi perumahan regency dan residence.
Ilustrasi perumahan regency dan residence. Foto: Pixabay

CirebonersID – Dalam dunia properti, khususnya perumahan di Indonesia, kita sering menjumpai nama-nama kompleks yang berakhiran “Regency” atau “Residence”. Keduanya terdengar mewah dan bernuansa internasional, tapi sebenarnya, apa sih perbedaan antara keduanya?

Meskipun tidak ada aturan baku secara hukum mengenai penggunaan istilah ini, kedua kata tersebut mengandung nuansa makna yang berbeda dan sering kali mencerminkan segmentasi pasar, konsep desain, dan positioning produk dari pengembang.

  1. Regency: Berkelas, Tapi Umumnya Skala Lebih Besar

Istilah Regency secara harfiah berarti “kekuasaan seorang wali raja”, namun dalam konteks properti, kata ini digunakan untuk memberi kesan kemewahan dan otoritas klasik. Perumahan dengan embel-embel “Regency” biasanya:

  • Mempunyai kawasan yang lebih luas, dengan banyak klaster atau blok.
  • Dilengkapi dengan fasilitas komunal seperti taman, kolam renang, clubhouse, dan keamanan terpadu.
  • Menargetkan kelas menengah ke atas, tapi masih cukup terjangkau bagi pasar menengah yang mencari gaya hidup modern.
  • Contoh: Green Lake Regency, Citra Regency, The Spring Regency.

Regency cocok untuk pengembang yang ingin memberikan kesan eksklusif, tanpa harus masuk ke kategori super premium.

  1. Residence: Lebih Eksklusif dan Modern

Sementara itu, Residence berasal dari kata “residen” yang berarti tempat tinggal. Dalam dunia properti, “Residence” digunakan untuk menekankan gaya hidup urban, modern, dan pribadi. Beberapa cirinya:

  • Biasanya terdiri dari unit lebih sedikit, bahkan kadang hanya satu atau dua blok eksklusif.
  • Cenderung lebih privat dan berfokus pada kenyamanan serta desain interior yang berkelas.
  • Sering dijual dengan gaya pemasaran premium, ditujukan untuk kalangan atas.
  • Contoh: Kemang Residence, Pakubuwono Residence, Andara Residence.

Nama “Residence” kerap digunakan untuk mengesankan properti elite atau luxury, baik itu rumah tapak, apartemen, maupun villa.

  1. Apa Pengaruhnya Bagi Konsumen?

Meski hanya nama, penggunaan kata Regency atau Residence bisa memengaruhi ekspektasi dan persepsi konsumen. Misalnya, calon pembeli yang mencari hunian eksklusif dengan privasi tinggi mungkin akan lebih tertarik dengan perumahan bertajuk “Residence”. Sebaliknya, keluarga muda yang ingin tinggal di lingkungan terintegrasi dengan banyak fasilitas bisa lebih cocok memilih “Regency”.

Namun perlu diingat, nama saja tidak menjamin kualitas. Konsumen tetap perlu melihat reputasi pengembang, spesifikasi bangunan, legalitas, dan fasilitas nyata yang ditawarkan.

Pada akhirnya, Regency dan Residence adalah strategi branding dalam dunia properti yang bertujuan membentuk citra dan daya tarik pasar. Keduanya punya keunggulan masing-masing dan menyasar segmen yang berbeda. Jadi, sebelum memutuskan membeli rumah, pastikan kamu tidak hanya terpikat oleh nama, tetapi juga memahami nilai dan konsep sebenarnya di balik properti tersebut.