Indramayu, CirebonersID – Wakil Bupati Indramayu, Syaefudin, melakukan inspeksi mendadak ke RSUD Pantura M.A. Sentot Patrol pada Jumat (25/4), sebagai langkah penanganan terhadap 78 pasien hemodialisa (cuci darah) yang terpaksa dipindahkan ke rumah sakit lain akibat keterbatasan alat dan bahan medis.
Sejak Kamis (24/4), layanan cuci darah di RSUD M.A. Sentot Patrol terhenti karena kehabisan perlengkapan medis. Hemodialisa sendiri merupakan terapi pengganti fungsi ginjal dengan menggunakan mesin untuk menyaring limbah metabolik dan cairan berlebih dari darah.
Menanggapi kondisi ini, Wabup Syaefudin memastikan bahwa penanganan terhadap pasien harus segera dilakukan. Sebanyak 47 pasien telah dievakuasi ke RS Mitra Plumbon, RS Bhayangkara, dan RS Sumber Waras Cirebon, sementara 31 pasien lainnya dialihkan ke RSUD Indramayu.
“Kejadian seperti ini tidak boleh terulang lagi,” tegas Syaefudin.
Untuk menjamin layanan berjalan lancar, ia juga telah berkoordinasi langsung dengan Direktur RSUD Indramayu agar para pasien yang dialihkan segera mendapatkan penanganan.
Selain itu, ia mengumpulkan jajaran manajemen RSUD MA. Sentot Patrol untuk membahas solusi jangka panjang agar kejadian serupa tidak kembali terjadi.
