CirebonersID – DPD Partai Golkar Kota Cirebon membantah tudingan keterlibatan Walikota Cirebon dalam proses pemilihan Ketua KONI Kota Cirebon tahun 2025.
Tudingan tersebut dinilai tendensius dan mengarah pada fitnah.
Sebelumnya, kuasa hukum salah satu calon Ketua KONI menuduh Walikota Cirebon melakukan intervensi atau cawe-cawe dalam Musyawarah Olahraga Kota (Musorkot) KONI, termasuk memberikan tekanan kepada ASN dan pegawai Perumda yang memiliki hak suara.
“Tuduhan itu sangat tendensius dan sudah mengarah ke fitnah kepada Walikota,” tegas Juru Bicara Walikota Cirebon, Agung Supirno, kepada wartawan, Selasa (29/4/2025).
Agung membenarkan adanya pertemuan antara Walikota, pengurus KONI, dan sejumlah Pengurus Cabang (Pengcab) pada 19 April 2025.
Namun ia menegaskan, pertemuan tersebut hanya bersifat silaturahmi tanpa ada tekanan atau intervensi politik.
“Diskusi yang terjadi hanya seputar perkenalan dan penyampaian aspirasi insan olahraga kepada kepala daerah yang baru. Tidak ada nada ancaman,” ujar Agung.
Menurutnya, pertemuan itu merupakan inisiatif dari pihak KONI dan Pengcab, bukan undangan dari Walikota.
Dalam pertemuan tersebut, Walikota lebih banyak mendengar masukan dan keluhan dari para pengurus cabang olahraga.
Agung juga menantang pihak kuasa hukum yang melontarkan tuduhan tersebut untuk membuktikan ucapannya.
“Jika tidak bisa dibuktikan, maka semua pernyataan itu harus dipertanggungjawabkan secara hukum,” katanya.
DPD Golkar Kota Cirebon, lanjut Agung, tidak menerima tuduhan yang menyudutkan kepala daerah dari partainya.
Ia memastikan, Walikota Cirebon bersikap terbuka terhadap siapa pun, termasuk para calon Ketua KONI.
“Pak Wali siap bersilaturahmi dengan siapa saja dan akan mendukung siapapun yang terpilih secara demokratis dalam pemilihan ketua KONI nanti,” tambah Agung. (Ibnu)