Sejarah

Ötzi the Iceman, Penemuan Mumi 5000 Tahun yang Mengubah Sejarah Dunia

×

Ötzi the Iceman, Penemuan Mumi 5000 Tahun yang Mengubah Sejarah Dunia

Share this article
Ötzi the Iceman
Ötzi the Iceman

CirebonersID – Salah satu temuan arkeologi paling menakjubkan di abad ke-20. Sosok ini ditemukan secara tidak sengaja oleh dua pendaki Jerman di Pegunungan Alpen Ötztal, di perbatasan Italia dan Austria, dan sejak itu membuka banyak rahasia tentang kehidupan manusia lebih dari 5.000 tahun lalu.

Siapa Ötzi Sang Manusia Es?

Ötzi diperkirakan hidup pada sekitar 3.300 tahun sebelum Masehi, tepatnya di masa peralihan antara Zaman Batu dan Zaman Tembaga. Ia meninggal di usia sekitar 45 tahun, dan tubuhnya secara alami terawetkan oleh es dan salju di ketinggian 3.210 meter di atas permukaan laut. Karena kondisi lingkungan yang ekstrem, tubuh, pakaian, bahkan isi perutnya tetap terjaga dengan sangat baik.

Pakaian dan Peralatan yang Menjadi Petunjuk Masa Lalu

Penemuan Ötzi bukan hanya sekadar mumi. Ia ditemukan bersama dengan pakaian lengkap yang dibuat dari bulu kambing dan kulit rusa, sepatu bersol rumput dan tali kulit, serta peralatan berburu dan bertahan hidup seperti:

  • Kapak dengan bilah tembaga
  • Busur dan anak panah
  • Pisau dari batu api (flint)
  • Tempat menyimpan api dari kulit pohon birch

Kelengkapan ini menunjukkan bahwa Ötzi bukan orang biasa, melainkan kemungkinan seorang pemburu, pejalan jarak jauh, atau bahkan tokoh penting di komunitasnya.

Misteri Kematian, Tewas Karena Dibunuh?

Penelitian medis dan forensik mengungkap bahwa Ötzi kemungkinan tewas karena dibunuh. Sebuah anak panah ditemukan tertancap di bahu kirinya, merusak pembuluh darah besar. Ia juga mengalami cedera kepala serius, yang bisa terjadi akibat hantaman benda tumpul atau benturan saat terjatuh.

Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa ia mengalami luka pertahanan di tangan, tanda bahwa ia mungkin terlibat dalam perkelahian sebelum akhirnya tewas.

Salah satu terobosan besar dari penelitian Ötzi adalah pemetaan DNA lengkapnya. Dari situ diketahui bahwa ia menderita sejumlah penyakit, seperti:

  • Arteriosklerosis (penyempitan pembuluh darah)
  • Intoleransi laktosa
  • Lyme disease (penyakit dari kutu)

Yang menarik, tubuhnya juga memiliki lebih dari 60 tato, menjadikannya manusia dengan tato tertua yang pernah ditemukan. Banyak di antaranya berada di dekat persendian, yang memunculkan dugaan bahwa tato ini digunakan sebagai pengobatan tradisional, semacam akupunktur purba.

Warisan dan Tempat Peristirahatan

Kini, tubuh Ötzi disimpan dan dipamerkan secara khusus di South Tyrol Museum of Archaeology di Bolzano, Italia. Museum ini menjadi pusat studi dunia tentang kehidupan prasejarah, dan menarik ribuan pengunjung setiap tahunnya.

Penemuan Ötzi bukan hanya menjadi tonggak sejarah dalam dunia arkeologi, tetapi juga membuka jendela pengetahuan tentang kehidupan manusia ribuan tahun silam. Dari makanan yang dikonsumsinya, pakaian yang dikenakan, hingga misteri kematiannya, Ötzi menjadi saksi bisu tentang betapa kompleksnya peradaban manusia kuno.