Cireboners.id – Masjid Merah Panjunan menjadi bukti pusat dakwah Islam di wilayah pesisir utara Jawa Barat oleh Pangeran Panjunan atau Syekh Abdurrahman.
Masjid yang berdiri sejak tahun 1480M tersebut, memiliki desain arsitektur campuran antara Arab dan Tiongkok dengan warna merah dominan mengelilingi masjid.
Lokasinya berada di Jalan Panjunan Kecamatan Lemahwungkuk Kota Cirebon atau kerap disebut warga sebagai kampung Arab.
Pengurus Masjid Merah Panjunan, Muhammad Irfan menjelaskan, filosofi warna merah mengartikan keberanian dalam menyampaikan kebenaran.
“Merah itu artinya artinya berani, berani menyampaikan hal yang benar,” katanya ditemui cireboners.id.
Selain warna merah dominan yang memiliki filosofi, bagian pilar penyangga pun dibuat sebanyak 17 buah sebagai simbolisasi jumlah rakaat salat lima waktu.
Bagian dalam masih terdapat satu ruangan lagi yang hanya dibuka pada dua momen khusus yakni Idul Fitri dan Idul Adha saja.
Antara bagian ruangan luar dan dalam, dipisahkan sebuah pintu kecil dengan ornamen warna emas mengelilinginya. Desain pintunya sengaja dibuat rendah, yang menandakan setiap orang yang hendak masuk harus menundukkan kepala untuk menghilangkan sifat sombong.
Konon, ruangan bagian dalam termasuk keramat, sebab tak bisa sembarangan orang bisa masuk. Hal itu pula yang menjadi alasan mengapa hanya terbuka pada dua momen tertentu.
“Karena keramat, pernah ada seseorang yang maksa masuk, tapi gak lama orang tersebut sakit,” kata Irfan merinding.
Hingga kini, ia mengurus masjid tersebut sebagai bentuk pengabdian dan tak menginginkan apapun selain ibadah kepada Sang Maha Kuasa.
“Saya di sini hampir sepuluh tahun, saya cuma pengen ibadah saja,” ujarnya. (Rifki)