Cireboners.id – Memasuki masa kampanye, Panwascam Lemahwungkuk Kota Cirebon menyoroti praktik pelanggaran pemilu 2024. Pengawasan terus diperketat selama tahapan pemilu berlangsung.
Ketua Panwascam Lemahwungkuk Kota Cirebon, Rahmat Sapi’i menjelaskan, potensi kerawanan pemilu terus dipetakan, mulai dari identifikasi daerah potensi konflik, kecurangan hingga kawasan rawan bencana.
Menurutnya, selama tahapan pemilu dari kampanye hingga pencoblosan tanggal 14 Februari sangat mungkin terjadi pelanggaran politik uang.
“Penyelenggaraan pemilu ini rawan money politic. Ini sudah jadi isu umum. Bahkan, kami dengar ada caleg yang sudah menentukan besaran nominalnya. Karena itu kami akan perkuat pengawasan,” katanya, Jumat (1/12/2023) di Kantor Panwascam Lemahwungkuk.
Penguatan pengawasan mengutamakan pencegahan pelanggaran pemilu. Menurut Rahmat, peran panwascam jangan sebatas memanggil pihak yang melanggar norma pemilu saja. Dengan begitu, dia berharap penyelenggaraan tahapan pemilu berjalan aman dan lancar.
Selain pemetaan potensi rawan pelanggaran pemilu, Panwascam Lemahwungkuk pun mengidentifikasi kerawanan akibat cuaca. Di musim penghujan ini, Panwascam sudah mengantisipasi kerawanan kotak suara.
“Kotak suara ini berbahan kertas yang bisa mudah rusak jika terkena air. Karena itu kami cari titik TPS alternatif agar bisa mengamankan kertas suara saat hujan,” katanya.
Selain kerawanan logistik, Panwascam Lemahwungkuk pun mengidentifikasi potensi terjadinya konflik antar kelompok massa. Salah satunya terjadi di RW 02 Mandalangan, dimana RW tersebut tesebut terdapat 7 calon anggota legislatif yang akan bersaing.
“Kami meminta agar jangan ada TPS yang lokasinya berdekatan dengan rumah caleg. Hal ini untuk menjaga netralitas penyelenggara pemilu,” tutupnya. (Ibnu)