Scroll untuk baca artikel
BeritaDakwah

Selly Soroti Kendala Keberangkatan Haji 2025

×

Selly Soroti Kendala Keberangkatan Haji 2025

Share this article

Pemberangkatan haji kloter pertama diawasi langsung

Selly
Anggota Komisi VIII DPR RI, Selly A Gantina. Foto: CirebonersID/Rifki

CirebonersID – Anggota Komisi VIII DPR RI, Selly Andriany Gantina, menyoroti sejumlah persoalan penyelenggaraan ibadah haji 2025 gelombang pertama. Temuan tersebut disampaikannya usai melakukan pengawasan langsung dari proses pemberangkatan hingga pelayanan jemaah di Tanah Suci.

Pernyataan itu disampaikan Selly saat menghadiri acara Sosialisasi Keuangan Haji bersama Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) di Kota Cirebon, Jumat (16/5/2025).

- Advertisement -
- Advertisement -

Masalah Kloter dan Syarikah

Menurut Selly, salah satu kendala utama muncul sejak proses pemberangkatan, terutama dalam pembagian kelompok terbang (kloter). Ia menyoroti praktik pengisian kloter kosong akibat jemaah batal berangkat dengan menggantinya dari kloter berikutnya.

“Ini justru mengganggu skema awal Kementerian Agama. Seharusnya, penggantinya diambil dari daftar cadangan kloter sebelumnya, bukan dari kloter selanjutnya,” tegasnya.

Sistem ini, lanjut Selly, berimbas pada pelayanan jemaah di Arab Saudi, di mana satu kloter bisa dilayani oleh beberapa syarikah (penyedia layanan haji). Hal ini menyulitkan koordinasi serta mengganggu distribusi barang, termasuk koper jemaah.

“Bahkan ada jemaah yang baru menerima koper mereka setelah 3 sampai 5 hari,” ungkapnya.

Imbas pada Akomodasi dan Mobilisasi

Selly juga mencatat bahwa keterlibatan banyak syarikah dalam satu kloter berdampak pada pembagian hotel dan proses mobilisasi jemaah menuju Mekkah, termasuk saat menjalankan ibadah usuk (ritual haji).

Meski begitu, ia mengapresiasi aspek lain seperti katering dan akomodasi yang dinilainya sudah berjalan baik.

Selly menegaskan bahwa pihaknya bersama pemerintah akan melakukan evaluasi menyeluruh setelah musim haji selesai. Ia juga mendorong adanya kesepakatan kerja sama antar syarikah agar pelayanan haji Indonesia bisa lebih terintegrasi.

“Yang terpenting, jemaah bisa segera diberangkatkan ke Mekkah tanpa kendala. Jangan sampai keterlambatan satu kloter berdampak pada kloter lainnya,” pungkasnya. (Ibnu)