CirebonersID – Nama Raden Ajeng Kartini selama ini dikenal luas sebagai pelopor emansipasi perempuan Indonesia. Namun, di balik perjuangannya dalam dunia pendidikan dan hak perempuan, Kartini juga memiliki sisi lain yang tak kalah menarik—yakni sebagai seorang seniman lukis.
Salah satu karyanya yang langka, berjudul “Tiga Angsa”, kini dipamerkan dalam pameran Sunting: Jejak Perempuan Indonesia Penggerak Perubahan di Museum Nasional Indonesia (MNI), Jakarta. Lukisan tersebut dipinjam langsung dari Museum Kartini Jepara, dan menjadi satu-satunya lukisan asli RA Kartini yang saat ini berada di tanah air.
Lukisan Langka Bernilai Historis
Kurator pameran, Citra Smara Dewi, menyampaikan bahwa lukisan “Tiga Angsa” menyimpan nilai sejarah tinggi. “Lukisan ini satu-satunya yang ada di Indonesia, kami pinjam dari Museum Kartini di Jepara khusus buat pameran di Museum Nasional,” kata Citra dikutip detik, saat diwawancarai pada Senin (21/4/2025).
Citra juga menjelaskan bahwa berdasarkan berbagai literatur, dua lukisan lain karya Kartini kemungkinan berada di Belanda, meskipun keberadaannya masih belum jelas. Ia menduga lukisan-lukisan tersebut dibawa ke Eropa sejak zaman kolonial.
Lukisan Tiga Angsa sendiri disebut dibuat Kartini setelah kunjungan ke Kebun Raya Bogor bersama sang ayah. Saat itu, ia melihat sekumpulan angsa di sebuah danau dan terdorong untuk menggambarnya dalam gaya realisme. Menariknya, Citra menyebut bahwa lukisan ini kemungkinan dikerjakan bersama dua adik Kartini, yaitu Roekmini dan Kardinah.
Sepanjang hidupnya, Kartini diketahui hanya menghasilkan lima lukisan, mayoritas bertema flora dan fauna. Sayangnya, kontribusinya dalam dunia seni rupa kurang terdokumentasikan dengan baik.
“Jauh sebelum Emiria Soenassa dikenal sebagai pelukis perempuan pertama Indonesia, sebenarnya sudah ada karya RA Kartini. Sayangnya, jumlahnya sangat terbatas,” ujar Citra.
Makna Simbolik dalam Tiga Angsa
Lukisan “Tiga Angsa” menggambarkan empat ekor angsa, tiga di antaranya mewakili Kartini dan kedua adiknya yang kerap berkarya bersama. Sementara seekor angsa di belakang melambangkan Sosrokartono, kakak kandung Kartini, yang selalu memberikan dukungan.
Karya berukuran 29 x 46 cm ini memiliki bentuk elips dan menggunakan bingkai dengan ukiran khas Jepara dari dekade 1900-an, mencerminkan kekayaan seni kriya masa itu dan akar budaya Kartini.
Bagi masyarakat yang ingin melihat langsung karya langka ini, lukisan “Tiga Angsa” dipamerkan hingga 30 April 2025 di Museum Nasional Indonesia.
