DaerahTravel

Bukit Pamoroan, Keindahan Alam Tersembunyi di Kabupaten Majalengka

×

Bukit Pamoroan, Keindahan Alam Tersembunyi di Kabupaten Majalengka

Share this article
Bukit Pamoroan
Seorang pengunjung menuruni jalur menuju puncak bukit 3 di Wisata Alam Bukit Pamoroan, Majalengka. Foto: Cireboners/Rifki

Travel, CirebonersID – Meski terik matahari terasa di siang hari, suasana sejuk masih menyelimuti Bukit Pamoroan, salah satu destinasi wisata alam di Desa Sidareja, Kecamatan Cingambul, Kabupaten Majalengka.

Dengan ketinggian sekitar 1.100 MDPL, Bukit Pamoroan menawarkan pesona panorama Kota Majalengka, pemandangan Gunung Ciremai dari kejauhan, city light di malam hari, hingga hamparan lautan awan yang menakjubkan.

Ketua Pengelola Bukit Pamoroan, Topan, menceritakan bahwa sebelum ramai dikunjungi orang-orang, bukit ini dulunya hanya menjadi tempat berburu hewan oleh warga.

Dari situlah nama Pamoroan berasal, diambil dari bahasa Sunda yang berarti “perburuan”. Kini, maknanya bergeser menjadi “berburu keindahan alam”.

“Daya tarik Bukit Pamoroan itu view-nya. Di ketinggian seribu meter lebih sudah bisa lihat pemandangan bagus. Lautan awan, itu yang paling ikonik dan banyak diburu, ada di Bukit Dua,” ujarnya.

Topan menambahkan, terdapat tiga puncak di kawasan Bukit Pamoroan, dengan titik tertinggi di Bukit Tiga pada ketinggian sekitar 1.300 MDPL. Untuk mencapai ketiga bukit tersebut, pengunjung hanya perlu berjalan kaki sekitar 30 menit.

Dalam proses pengembangannya, objek wisata ini sempat ditutup selama dua tahun sebelum kembali dibuka pada 2019 dengan konsep baru bernuansa hiking dan camping.

Saat ini, fasilitas yang tersedia antara lain basecamp, penyewaan alat pendakian, warung, toilet, mushola, hingga listrik.

“Awalnya ada tahun 2017, belum jadi area camping. Karena akses dan promosi masih kurang, sempat tutup dua tahun. Terus 2019 buka lagi dengan nuansa camping,” kenangnya.

Dibantu 30 orang pengelola, Topan berharap pelayanan terhadap pengunjung bisa terus ditingkatkan. Ia juga mengimbau agar pengunjung ikut menjaga kebersihan dan kelestarian alam.

“Kami juga minta kerja sama dari pengunjung untuk menjaga kebersihan. Karena kita sudah sediakan tong sampah di sepanjang jalur,” pungkasnya.

Sementara itu, Ardiansyah, pengunjung asal Cirebon, mengaku puas berwisata ke Bukit Pamoroan. Menurutnya, jalur pendakian masih terbilang landai meskipun mencapai ketinggian 1.200 MDPL.

“Suasananya sejuk, serasa hiking di gunung. Cocok banget buat latihan mendaki,” ujarnya.

Bagi wisatawan yang ingin berkunjung, rute menuju Bukit Pamoroan dapat ditempuh melalui arah Waduk Darma, kemudian belok kiri di pertigaan Cikijing menuju Jalan Cikijing–Panjalu. Lurus terus, lalu belok kanan ke arah Jahim, lurus terus lalu belok sedikit ke Kenan masuk ke Jalan Desa Cintaasih, dan ikuti petunjuk arah hingga tiba di basecamp.

Untuk harga tiket masuk, pengunjung dikenakan Rp10.000 untuk tektok, Rp20.000 untuk camping, serta biaya parkir Rp5.000 per motor dan Rp10.000 per mobil. (Rifki)