Scroll untuk baca artikel
Travel

Jelajah Gunung Ciremai: Dari Jalur Legendaris hingga Pesona Baru Sadarehe

×

Jelajah Gunung Ciremai: Dari Jalur Legendaris hingga Pesona Baru Sadarehe

Share this article
Ilustrasi, Pendaki di puncak Gunung Ciremai.
Ilustrasi, Pendaki di puncak Gunung Ciremai. Foto: Cireboners/Rifki

CirebonersID – Gunung Ciremai, yang berdiri gagah di ketinggian 3.078 meter di atas permukaan laut, merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat. Berada di antara Kabupaten Kuningan dan Majalengka, gunung ini menjadi salah satu destinasi favorit para pendaki dari berbagai penjuru Indonesia. Tak hanya karena ketinggiannya yang menantang, tetapi juga karena ragam jalur pendakiannya yang menawarkan pengalaman berbeda-beda.

Selama ini, empat jalur utama menjadi pilihan para petualang yang ingin menaklukkan Ciremai yaitu Apuy, Palutungan, Linggarjati, dan Linggasana. Masing-masing punya karakteristik tersendiri. Jalur Apuy di sisi Majalengka dikenal lebih cepat dan curam, cocok bagi pendaki yang ingin mencapai puncak dalam waktu singkat. Sementara Palutungan yang terletak di wilayah Kuningan menawarkan trek lebih landai dan panjang, memberikan ruang bagi pendaki untuk menikmati keheningan hutan tropis.

- Advertisement -
- Advertisement -

Linggarjati dan Linggasana, dua jalur lainnya yang juga berada di Kuningan, lebih menantang secara fisik. Jalur Linggarjati bahkan disebut-sebut sebagai rute tertua dan paling ekstrem, menanjak tajam sejak awal perjalanan. Meski berat, panorama alam dan kesunyian hutan yang dilalui menjadi ganjaran tersendiri bagi mereka yang sanggup melewatinya.

Namun kini, Gunung Ciremai memiliki wajah baru lewat jalur pendakian Trisakti Sadarehe yang diresmikan pada Agustus 2022. Jalur ini terletak di Desa Payung, Kecamatan Rajagaluh, Kabupaten Majalengka. Dikenal sebagai jalur premium, Sadarehe menawarkan paket pendakian lengkap yang mencakup makan dua kali, pemandu, air bersih, hingga pemeriksaan medis. Cocok untuk pendaki pemula yang ingin mendaki dengan aman dan nyaman, tanpa kehilangan nuansa petualangan.

Salah satu daya tarik utama jalur Sadarehe adalah keberadaan padang savana yang membentang di Pos 8, tepatnya di kawasan Kawah Burung di ketinggian 2.670 mdpl. Di sini, pendaki bisa menyaksikan lanskap terbuka yang luas, dengan bunga edelweis bermekaran dan panorama matahari terbit serta terbenam yang luar biasa indah. Tak heran jika jalur ini segera menjadi primadona baru di kalangan pendaki.

Soal regulasi, Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC) menetapkan kuota pendakian harian demi menjaga kelestarian alam. Jalur Apuy dibatasi untuk 137 orang per hari, Palutungan 149 orang, Linggarjati 69 orang, dan Linggasana 65 orang. Untuk Sadarehe sendiri, karena merupakan jalur baru dan dikembangkan secara khusus, informasi kuota resminya belum dipublikasikan secara luas. Pendaki dianjurkan menghubungi langsung pihak pengelola melalui kanal resmi BTNGC sebelum memesan jadwal pendakian.

Ciremai selalu punya cara sendiri untuk membuat siapa pun jatuh hati. Entah lewat tanjakan tajam di Linggarjati, kabut lebat di Palutungan, atau savana terbuka di Sadarehe, setiap jalur punya kisah dan pesonanya masing-masing. Maka tak heran, gunung ini terus jadi tujuan para pencari keheningan, tantangan, maupun keindahan.