CirebonersID – Persediaan beras di gudang Perum Bulog Cabang Cirebon saat ini dalam kondisi melimpah. Namun, seiring berakhirnya masa panen raya, tingkat penyerapan beras mulai menurun.
Pimpinan Perum Bulog Kantor Cabang Cirebon, Ramaijon Purba, menyebutkan bahwa stok beras yang tersedia saat ini telah mencapai 163 ribu ton setara beras, jauh melebihi kapasitas gudang yang hanya mampu menampung 125 ribu ton.
“Kapasitas gudang kami hanya 125 ribu ton,” tutur Ramaijon, Kamis (8/5).
Gudang-gudang tersebut tersebar di wilayah kerja Bulog Cirebon, meliputi Kota dan Kabupaten Cirebon, Kabupaten Majalengka, serta Kabupaten Kuningan. Karena stok yang meluap, Bulog pun menyewa gudang tambahan untuk penyimpanan, yakni empat gudang sewa dan 30 gudang pinjam pakai.
Meski tidak disimpan di fasilitas milik sendiri, Ramaijon memastikan kualitas beras tetap terjaga. “Kondisi beras tetap bagus dan tidak mengalami kerusakan,” ungkapnya.
Dengan berkurangnya hasil panen, penyerapan beras oleh Bulog kini mengalami penurunan. Jika sebelumnya bisa menyerap hingga 2.000 ton per hari, belakangan ini hanya sekitar 1.000 ton per hari.
Ramaijon menilai penurunan ini merupakan hal yang wajar. “Kalau masih ada, tinggal sedikit,” ujarnya.
Selain itu, harga gabah yang lebih tinggi di pasaran juga membuat banyak petani memilih menjual hasil panennya ke tengkulak. Harga beli Bulog saat ini berada di angka Rp6.500 per kilogram, sementara tengkulak menawarkan harga yang lebih menarik.
Meski begitu, penyerapan beras dari awal Januari hingga awal Mei 2025 telah mencapai 102 ribu ton, menyamai total penyerapan sepanjang tahun 2024.
“Tahun kemarin penyerapan kita sepanjang tahun mencapai 102 ribu ton. Sementara tahun ini baru awal Mei penyerapannya sudah mencapai 102 ribu ton,” tutur Ramaijon.