DEMA UIN SSCEdukasi

Inkubasi Talenta DEMA UIN SSC: Menjadikan Ramadan sebagai Bulan Pembelajaran

×

Inkubasi Talenta DEMA UIN SSC: Menjadikan Ramadan sebagai Bulan Pembelajaran

Share this article
Diskusi Ramadan DEMA UIN SSC seri ke-4 ini mengusung tema 'Nilai-Nilai Pendidikan di Bulan Ramadan & Nilai Pendidikan dalam Ibadah Puasa' dengan menghadirkan dua pembicara utama, yaitu Rofik Hijazi dan Miftah Syahrul Ramadhan.

CirebonersID – Bulan suci Ramadan menjadi momentum berharga untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan ketakwaan.

Dalam semangat tersebut, Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon (SSC) menggelar acara Inkubasi Talenta yang bertujuan memperdalam pemahaman tentang nilai-nilai pendidikan dalam ibadah puasa.

Diskusi Ramadan seri ke-4 ini mengusung tema ‘Nilai-Nilai Pendidikan di Bulan Ramadan & Nilai Pendidikan dalam Ibadah Puasa’ dengan menghadirkan dua pembicara utama, yaitu Rofik Hijazi dan Miftah Syahrul Ramadhan.

Diskusi dipandu moderator Milianabil Luthfi Alduriyah, yang membantu menggali wawasan dari para narasumber.

Dalam pemaparannya, Miftah Syahrul Ramadhan menjelaskan bahwa terdapat tiga aspek utama dalam pendidikan ibadah puasa, yaitu Tarbiyah Ilahiyah, Tarbiyatul Iradah, dan Tarbiyah Sifatiyah.

“Ketiga konsep ini merupakan bentuk bimbingan dan pengajaran dari Allah SWT yang termaktub dalam Alquran. Jika kita memahami dan mengamalkannya, maka puasa bukan sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga menjadi sarana pendidikan karakter,” ujar Miftah Syahrul Ramadhan.

Ia merinci ketiga aspek tersebut sebagai berikut: Tarbiyah Ilahiyah: Menanamkan nilai ketakwaan dan kecintaan kepada Allah SWT.

“Dalam berpuasa, kita diajarkan untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah dengan meningkatkan ibadah dan kebaikan,” jelasnya.

Kemudian, Tarbiyatul Iradah, yaitu melatih kehendak dan pengendalian diri dalam menghadapi godaan duniawi. Yaitu, puasa mengajarkan menahan hawa nafsu dan mengontrol diri agar menjadi pribadi yang lebih sabar dan bijaksana.

Selanjutnya, Tarbiyah Sifatiyah yaitu membentuk akhlak mulia, seperti rendah hati, meminta maaf jika bersalah, meminta izin dan tolong jika berkepentingan, serta mengucapkan terima kasih atas kebaikan yang diterima.

“Dengan menjalankan nilai-nilai ini, kita bisa menjadi manusia yang lebih baik dan bermanfaat bagi sesama,” tuturnya.

Sementara itu, Rofik Hijazi menekankan pentingnya menjadikan bulan Ramadan sebagai sarana pembelajaran dan peningkatan diri.

“Ramadan adalah waktu yang tepat untuk mengevaluasi diri dan meningkatkan kualitas ibadah serta hubungan sosial kita. Mari manfaatkan bulan penuh berkah ini sebaik mungkin,” ujarnya. (Miftah)