CirebonersID – Upaya memperkuat kerukunan antarumat beragama, Densus 88 bersama Kementerian Agama Kota Cirebon mendeklarasikan pencegahan penyebaran paham Intoleransi, Radikalisme, Ekstremisme, dan Terorisme (IRET).
Kegiatan tersebut juga bersama diikuti lebih dari 100 tokoh lintas agama, ormas keagamaan, dan penyuluh agama.
Plt Kasubdit kontra narasi Dit Cegah Densus 88 AT Mabes Polri AKBP Moh Dofir mengungkapkan, sepanjang tahun 2024, Kota Cirebon berhasil menjaga nihilnya aksi terorisme.
Keberhasilan ini tidak lepas dari pendekatan dialogis dan pencegahan yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk tokoh agama dan masyarakat.
“Paham IRET ibarat fenomena gunung es yang harus kita waspadai. Kami mengajak seluruh tokoh lintas agama di Kota Cirebon menjadi agen pencegahan IRET, yang wajib mengedukasi masyarakat,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Kemenag Kota Cirebon, , Riana Anom Sari, SE mengapresiasi inisiatif Densus 88 dalam mengadakan kegiatan lintas agama ini. Menurutnya, acara sosial kebangsaan semacam ini dapat semakin mempererat hubungan antarumat beragama di Kota Cirebon.
“Ke depannya, kami akan mengawal para tokoh dan penyuluh lintas agama untuk memetakan serta melakukan edukasi terkait IRET ke majelis taklim, sekolah, rumah ibadah, dan lainnya,” ujarnya.
Acara ini juga menampilkan diskusi dari berbagai tokoh agama yang menyampaikan sudut pandang toleransi dari setiap agama dan cara merawat kerukunan antarumat beragama.
Mereka sepakat bahwa setiap agama mengajarkan kebaikan, dan pergerakan kelompok teroris yang mengatasnamakan agama adalah tindakan yang salah dan tidak ada sangkut pautnya dengan ajaran agama.
Puncak acara ditandai dengan deklarasi penolakan terhadap paham IRET, sebagai bentuk komitmen bersama para tokoh lintas agama dalam menjaga keamanan dan kedamaian di Kota Cirebon.
Sinergi antara Densus 88 dan Kemenag Kota Cirebon ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya pencegahan paham radikal dan menjaga kerukunan antarumat beragama di Indonesia. (Ibnu)
