CirebonersID – Sebanyak 44 orang mengalami keracunan setelah mengikuti sosialisasi terkait Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Puskesmas Cangkol, Kota Cirebon. Kejadian ini terjadi pada Jumat, 25 Oktober 2024, yang diselenggarakan oleh Kampus STIKES Mahardika Cirebon.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon, Siti Maria menjelaskan bahwa sosialisasi ini dihadiri oleh petugas kesehatan dan sejumlah kader PKK dari Kecamatan Lemahwungkuk. Namun, pada hari Sabtu pagi, para peserta mulai merasakan gejala keracunan, seperti mual, muntah, dan diare.
Dari total 44 korban, 30 merupakan warga setempat, 13 orang adalah karyawan dan keluarga karyawan Puskesmas, serta satu mahasiswa. Segera setelah gejala muncul, sejumlah korban dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis yang diperlukan.
Dinas Kesehatan kini tengah menyelidiki penyebab keracunan ini dan memastikan langkah-langkah pencegahan agar insiden serupa tidak terulang di masa mendatang.
Maria menyampaikan kronologis insiden tersebut. Ia menjelaskan, kejadian bermula dari kegiatan sosialisasi sanitasi yang diadakan oleh sebuah perguruan tinggi di Cirebon. Acara diselenggarakan di Puskesmas Cangkol.
“Kegiatan ini tujuannya baik ya, bagian dari pengabdian masyarakat oleh mahasiswa, sosialisasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM),” tutur Siti Maria.
Sementara itu, Pj Sekda Kota Cirebon menyampaikan rasa prihatin yang mendalam atas kejadian ini dan menekankan pentingnya langkah-langkah antisipasi agar insiden serupa tidak terulang kembali.
“Kami sangat prihatin atas kejadian ini dan berharap insiden serupa tidak terulang kembali,” ujar Pj Sekda.
Upaya pemulihan telah dilakukan baik bagi pasien yang masih dirawat di berbagai rumah sakit maupun fasilitas kesehatan, maupun bagi mereka yang telah pulang ke rumah masing-masing.
“Saat ini sampel makanannya sedang diuji lab. Mudah-mudahan hasilnya cepat keluar sehingga kami bisa mengetahui faktor penyebab kejadian ini,” lanjut Pj Sekda.
Pj Sekda memastikan, Pemkot Cirebon berkomitmen untuk terus mendampingi dan memantau kondisi para korban hingga pulih sepenuhnya serta meningkatkan pengawasan agar kejadian ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak. (Ibnu)