CirebonersID – Melalui diskusi publik, para bakal pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cirebon 2024-2029 sampaikan gagasan dan program unggulan lima tahun ke depan.
Kegiatan yang diinisiasi kolaborasi antara Bersama Indonesia chapter Cirebon, At-Taqwa Center, dan Obrolan Teras Oemah mengusung tema “Mendesak Calon Pemimpin Daerah untuk Membangun Cirebon yang Berkemajuan, Berkeadaban, dan Berkeadilan Lintas Generasi”.
Sebanyak 200-an audiens yang terdiri dari mahasiswa, pelajar, elemen masyarakat dan perwakilan organisasi turut meramaikan diskusi tersebut, Sabtu malam (7/9/2024).
Ketua Pelaksana Omar Qad Panity menyampaikan, tujuan kegiatan tersebut agar tercipta ruang inklusif di masyarakat dengan bacalon kepala daerah.
Selain itu, penyampaian visi misi dan gagasan bacalon kepala daerah diharapan mampu menciptakan kesadaran, dan gerakan-gerakan individu maupun kolektif sebagai kontrol sosial.
“Karena pilkada menjadi salah satu pilar penting dalam demokrasi, maka masyarakat sudah seharusnya punya partisipasi aktif dalam mengawal sistem demokrasi,” katanya.
Ia pun menyebut, diskusi publik bukan hanya sebuah gerakan semata, akan tetapi gebrakan untuk mengetahui seberapa siap bacalon kepala daerah, dan membuka ruang masyarakat untuk dapat mendesak.
“Acara ini bukan sekadar gerakan, melainkan gebrakan. Berangkat dari hal sederhana tentang siap orangnya dan gagasan apa yang dibawa untuk Kota Cirebon. Sebagai masyarakat kita semua punya hak untuk mendesak,” ujarnya.
Sementara itu, dari tiga bapaslon kepala daerah Kota Cirebon, hanya dua bapaslon yang hadir pada kegiatan diskusi publik, yaitu Eti Herawati-Suhendrik, dan Dani Mardani-Fitria Pamungkaswati.
Dalam kesempatan tersebut, bapaslon saling menyampaikan gagasan dan program unggulan yang akan diimplementasikan ketika terpilih sebagai kepala daerah.
Seperti disampaikan bapaslon Eti-Suhendrik, di mana mereka menggagas konsep perkotaan modern atau living lovable city, public space, hingga Cirebon Lapor.
Sedangkan bapaslon Dani-Mardani, keduanya kompak ingin mengatasi permasalahan, seperti parkir liar dengan konsep tidak ada karcis, parkir gratis. (Rifki)