Cireboners.id – Konsisten terhadap kearifan lokal, masyarakat Benda Kerep, Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, masih menggunakan tinta kunyit pada pelaksanaan pemilu 2024.
Tokoh sekaligus pengasuh pondok pesantren Benda Kerep, Mohammad Miftah menyebut, penggunaan kunyit bukan hanya sekadar tanda tekah mencoblos di TPS. Melainkan upaya untuk kehati-hatian dalam ibadah.
Menurutnya, penggunaan tinta dari KPU diragukan secara hukum fiqih, karena mempengaruhi aliran air wudu terhadap pori-pori kulit yang tertutup oleh tinta.
Sementara kunyit, mampu meresap air ke dalam kulit sehingga tidak menghalangi air wudu.
“Selain itu, daya tahan kunyit termasuk awet, dibanding tinta biasa dari KPU,” ujarnya.
Menurut Miftah, penggunaan kunyit pun mampu memberdayakan petani, sehingga tingkat kesejahteraan petani, khususnya kunyit dapat merasakan keuntungan dari hasil dari salah satu tanaman rempah tersebut.
“Banyak petani yang dapat diberdayakan dari penggunaan kunyit untuk pemilu,” ujarnya.
Hingga saat ini, penggunaan kunyit sebagai bukti pencoblosan pada pemilu 2024, masih dipertahankan dan telah difasilitasi oleh pemerintah.
Pj Walikota Cirebon menghargai tradisi masyarakat Benda Kerep dalam penyelenggaraan pemilu yang tetap konsisten terhadap kearifan lokalnya.
“Penggunaan tinta kunyit ini telah menjadi tradisi, dan termasuk kearifan lokal di Benda Ketep yang masih dipertahankan,” ujarnya.
Menjelang h-1 pencoblosan, Agus bersama KPU, Bawaslu memastikan ketersediaan logistik di TPS Benda Kerep telah tersedia dengan utuh.
Dalam kunjungannya, Agus berharap seluruh petugas pemilu dapat memahami teknis dengan baik. Sehingga, pelaksanaan pemilu dapat berjalan kondusif.
“Kami harap KPPS yang bertugas sudah memahami secara teknis dan mengajak masyarakat berpartisipasi,” katanya.
Sementara itu, Ketua KPU Kota Cirebon Mardeko menyebut ada tiga TPS yang akan menggunakan tinta kunyit pada pelaksanaan pemilu 2024.
Selain itu, sebanyak 1.026 logistik pemilu pun rampung didistribusikan ke tiap PPS dan kini telah tiba di masing-masing TPS.
Meski menggunakan tinta kunyit, KPU tetap menyediakan tinta utama di tiap TPS. Karena, secara teknis tetap menggunakan dua tinta sebagai bukti telah melakukan pencoblosan.
“Ada dua tinta nanti, tapi kita harapkan setelah selesai mencoblos ke tinta KPU, baru kunyit,” katanya. (Rifki)
