Cireboners.id – Mangga merupakan buah-buahan yang mengandung nutrisi serat yang baik dikonsumsi manusia. Memiliki nama latin Mangifera indica, mangga merupakan buah musiman yang berasal dari India. Berkembang di wilayah tropis, mangga dapat tumbuh subur di Indonesia.
Selain itu, karakter pohon yang dapat tumbuh mencapai tinggi 30 meter lebih ini punya batang tegak dengan cabang dan akar yang kuat, sehingga membuatnya tahan dari bahaya erosi dan longsor.
Ada beberapa sebutan mangga dalam bahasa daerah, seperti pelem, dan buah. Salah satu jenis buah yang memiliki bentuk bulat dan bertekstur lembut adalah buah mangga gedong gincu.
Mangga gedong gincu merupakan salah satu varietas dari berbagai jenis mangga yang ada di Indonesia, terlebih di Kabupaten Cirebon.
Mangga ini berbentuk bulat, tekstur buah yang lembut, warna daging buah yang oranye tajam dan kandungan serat yang cukup tinggi.
Di Cirebon, salah satu lokasi perkebunan mangga gedong berada di Desa Sedong Lor, Kecamatan Sedong Kabupaten Cirebon.
Ketua Kelompok Tani Suka Mulya, Hendrik Nurwanto (38) mengungkapkan bahwa mangga gedong merupakan komoditas mangga yang sudah berumur lebih dari ratusan tahun.
Ketua Asosiasi Mangga Kabupaten Cirebon itu mengatakan, berdasarkan penelitiannya pohon mangga memiliki garis lilitan sepanjang 200 meter. Kondisi itu menandakan bahwa pohon manga disinyalir sudah berumur sekitar 200 tahun.
“Kalau tidak salah ada dua pohon, ada di desa Greged dan desa Panongan Lor lokasi pohon mangga gedong yang tua tadi,” katanya.
Hendrik mengatakan, dari cerita turun menurun, mangga gedong gincu mulai hadir di Indonesia sendiri melalui asimilasi budaya yang terjadi akibat kedatangan para pedagang dari Gujarat pada beberapa abad silam lewat pelabuhan Cirebon.
“Nah, soal literasi mangga itu, tanaman gedong gincu itu ini aslinya bukan dari Indonesia, tanaman ini berasal dari seputaran India, Burma. Kemungkinan pada zaman gujarat dulu, banyak pedagang yang bawa budaya, keluarga dan tanaman, termasuk mangga ini,” jelasnya.
Meski begitu, mangga gedong gincu bukan hanya ada di Kabupaten Cirebon, juga tersebar di beberapa daerah lain seperti Indramayu, Majalengka, Sumedang dan sekitarnya.
Alhasil, mangga gedong gincu yang dihasilkan pun memliki sedikit perbedaan, baik dari tekstur maupun cita rasanya.
Mengapa disebut gedong karena mengikuti kebiasaan orang-orang kalangan menengah ke atas pada masa lalu, gedong berarti rumah megah atau gedongan.
Lalu, mangga gedong dapat dikatakan gincu, ketika telah mencapai masa matang sekitar 80 persen. Hal tersebut dapat diketahui dari berubahnya warna kulit menjadi kemerahan, oranye seperti gincu.
Mangga gedong dapat panen dua kali dalam setahun, terbagi dalam panen kecil terjadi sekitar Juli hingga September, dan panen raya sekitar November hingga Desember. (Rifki AW)