Kota

Menampung Aspirasi, Dian Novitasari Tindaklanjuti Keluhan Warga RW 02 Mandalangan

×

Menampung Aspirasi, Dian Novitasari Tindaklanjuti Keluhan Warga RW 02 Mandalangan

Share this article

Cireboners.id – Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Kota Cirebon, Dian Novitasari menampung aspirasi warga RW 02 Mandalangan, Kelurahan Kasepuhan, Kecamatan Kejaksan Kota Cirebon, Kamis (10/8/2023).

Warga menyampaikan berbagai keluhan terkait layanan kebijakan dan program pemerintah. Termasuk permasalahan sosial warga setempat.

Novi menyampaikan, berbagai keluhan warga Mandalangan itu disampaikan saat pelaksanaan kegiatan reses anggota DPRD Kota Cirebon masa persidangan II. Masyarakat mengeluhkan wilayahnya sering terdampak banjir dan genangan saat hujan deras tiba.

Kondisi itu mengakibatkan utilitas rumah tangga rusak, bahkan  hanyut. Termasuk fasilitas perkantoran milik pengurus RW 02 Mandalangan.

“Di sini daerah langganan banjir. Pasca banjir, barang-barang jadi rusak. Termasuk fasilitas RW, seperti komputer dan printer rusak, jadi nggak bisa dipakai lagi,” kata Novi menyampaikan keluhan warga.

Persoalan lain yaitu, keluhan ibu-ibu soal penahanan ijazah pihak sekolah karena masih ada tunggakan biaya.

Menurut Novi, meski orang tua belum bisa melunasi pembayaran, pihak sekolah seharusnya tidak menahan ijazah. Sebab, ijazah bisa menjadi modal mereka sebagai prasyarat melamar pekerjaan.

“Untuk siswa-siswi yang ijazahnya masih ditahan pihak sekolah, silahkan menghubungi kami. Kami akan coba komunikasi dengan pihak sekolah untuk mencari solusinya,” ujarnya.

Masalah lain yang muncul saat reses adalah pelayanan kurang maksimal kepada masyarakat. Sebab, beberapa Puskesmas sekitar tutup lebih awal dari yang sudah ditentukan.

“Untuk kasus pelayanan puskesmas yang kurang maksimal, kami akan tindaklanjuti segera. Karena ini pelayanan dasar,” tegas Novi.

Sementara itu, warga RW 02 Mandalangan, Wahyu (45) meminta aspirasi warga soal perbaikan infrastruktur untuk ditindaklanjuti anggota DPRD sebagai wakil rakyat.

Sebab, sejauh ini belum ada penanganan apa pun dari pemerintah daerah. Mengingat, saluran dan irigasi perlu diperbaiki dan dinormalisasi, agar ketika hujan deras air mudah mengalir ke hilir.

“Banyak irigasi nggak berfungsi. Akhirnya, kalau hujan turun pemukiman langsung tergenang,” paparnya.