Kota

Kota Cirebon Darurat HIV/AIDS, Ditemukan 170 Kasus Baru Hingga Juli 2022

×

Kota Cirebon Darurat HIV/AIDS, Ditemukan 170 Kasus Baru Hingga Juli 2022

Share this article
Ilustrasi angka kasus HIV/AIDS. Foto: Pixabay/geralt.

Cireboners.id – Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Cirebion mencatat sebanyak 170 kasus baru ditemukan kasus HIV di Kota Cirebon. Secara keseluruhan, angka penyintas HIV di Kota Cirebon mencapai 1.741 kasus per Juli 2022. Kondisi itu membuat Kota Cirebon sebagai daerah darurat HIV/AIDS.

Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Cirebon, Sri Maryati mengatakan, tingginya kasus penyintas HIV/AIDS di Kota Cirebon masih didominasi usia produktif 15 hingga 64 tahun. Dari klaster usia produktif tersebut, sebanyak 126 kasus baru rentang usia 15 hingga 24 tahun. Perilaku seks berisiko masih menjadi potensi penularan terbesar.

“Angka kasus HIV ini menurut Dinas Kesehatan sebanyak 1.741 angka HIV di Kota Cirebon. Dari tahun ke tahun kasusnya meningkat terus, terutama sejak pandemi tahun 2020 hingga 2022 ini,” ujarnya usai memperingati Hari Aids Dunia tingkat Kota Cirebon di Hotel Prima, Kamis (1/12/2022).

Menurut Sri Maryati, pemeriksaan terhadap orang berisiko tinggi terpapar HIV/AIDS semakin digencarkan. Tantangan dalam upaya penanggulangan, selain masif di hulu dengan upaya preventif, KPA pun perlu banyak melakukan pendekatan terhadap penyintas.

Potensi penularan HIV/AIDS saat ini merata dan sudah menyebar ke setiap kelurahan di Kota Cirebon. Sri menilai, dulu KPA masih mengidentifikasi titik-titik potensi penularan HIV sebagai upaya pencegahan. Akan tetapi, saat ini identifikasi wilayah potensi penularan sudah merata dan menyebar ke seluruh wilayah.

Sehingga, upaya ke depan KPA yaitu menggencarkan sosialiasi pencegahan dan memmprbanyak tes kepada orang berperilaku seks berisiko dengan semangat kolaborasi metode pentahelix.

“Kami bisa mengetahui dari karakteristik perilaku seksualnya, ketika mereka melakukan perilaku seksual berisiko maka segera dites,” ujarnya.

Sri menuturkan, untuk memaksimalkan upaya pencegahan HIV/AIDS, KPA menegaskan kembali peran seluruh pemangku kebijakan.  Kolaborasi pentahelix ini dilakukan untuk kembali mengikat komitmen semua unsur serta elemen masyarakat dalam upaya penanggulangan HIV/AIDS, khususnya di Kota Cirebon

“Kolaborasi pentahelix ini bertujuan agar 2030 ending HIV/AIDS bisa tercapai. Artinya butuh komitmen semua unsur dalam penanggulangan HIV/AIDS di Kota Cirebon,” katanya.