Kota

Kecuali Minyak Goreng, Bahan Pokok di Cirebon Aman Selama Ramadan

×

Kecuali Minyak Goreng, Bahan Pokok di Cirebon Aman Selama Ramadan

Share this article

CIREBONERS – Memasuki bulan Ramadan, Bulog memastikan persediaan beras di Cirebon dan sekitarnya aman. Beberapa bahan pokok seperti beras, tepung, gula, dan daging terbilang masih aman selama sebulan ke depan.

Ketua Bulog Cirebon, Budi Sultika menjelaskan, pasokan beras jenis medium dan premium saat ini masih melimpah untuk mencukupi kebutuhan masyarakat selama Ramadan. Disebutkan, persediaan beras di gudang Bulog saat ini mencapai 61 ribu ton.

Jumlah tersebut bisa mencukupi untuk masyarakat di wilayah Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kabupaten Kuningan. Ketersediaan beras yang terbilang melimpah tersebut juga disebabkan karena Ramadan tahun ini berbarengan dengan masa panen.

“Sekarang saja sedang musim panen, sementara stok di gudang masih tersedia. Jadi, pasokan beras aman untuk bulan puasa yaitu sekitar 61 ribu ton beras di gudang,” ujarnya di Kantor Bulog Cirebon, Kamis, (24/3/2022).

Mengikuti HET

Budi memastikan, harga beras yang dijual bulog ke pasaran mengikuti harga eceran tertinggi (HET) yaitu sebesar Rp 9.450 per kilogram untuk jenis premium. Sementara untuk jenis medium, Bulog menjual dengan harga Rp 8.500 per kilogram.

Dia menjelaskan, selain minyak goreng, komoditas harga bahan pokok masih terkendali. Karena itu, Bulog masih mengikuti HET yang sudah ditentukan.

“Untuk beras, kami menyesuaikan HET. Harga beras dan beberapa komoditas lain masih terkendali, kecuali minyak goreng,” ujarnya.

Budi juga memastikan ketersediaan gula pasir yang tersedia di gudang Bulog saat ini pasokannya lebih dari cukup. Untuk mengantisipasi adanya lonjakan harga gula, Bulog menyedikan pasokan gula pasir sekitar 62 ton.

Di samping itu, Bulog pun masih mengikuti HET sebesar Rp 12.500 per kilogram. Artinya, Bulog masih mengacu harga tertinggi sebelumnya dan tidak ada kenaikan.

“Kalau mengacu pada HET sebelumnya yaitu Rp 12.500 per kilogram. Artinya, kami masih mengikuti HET per Desember 2021,” tuturnya.

Harga daging sapi sudah melejit

Sementara itu, mengantisipasi melambungnya harga daging sapi, Bulog menyiasatinya dengan mengganti daging kerbau yang didatangkan dari India. Harga daging kerbau hanya berkisar Rp 80.000.

Sedangkan harga daging sapi saat ini sudah mencapai Rp 100.000 per kilogram. Karena itu daging kerbau bisa menjadi alternatif jika harga daging sapi terus naik atau terjadi minim pasokan.

“Daging sapi sekarang ini kan sudah tembus di angka Rp 100.000, jadi kami ganti persediaannya ke daging kerbau sebanyak 3,5 ton beku dari India,” tutur Budi.

Budi menambahkan, untuk harga bahan pokok lain seperti terigu dan telur ayam ras terbilang masih bisa terkendali dengan persediaan yang cukup.

Akan tetapi, jenis bahan pokok seperti sarden kemasan dan daging ayam rawan terjadi kelangkaan. Hal itu disebabkan karena keduanya termasuk jenis komoditas yang rentan busuk, apabila disimpan terlalu lama di gudang.

“Daging ayam dan sarden kalengan justru rawan kelangkaan, karena mudah busuk jika disimpan terlalu lama,” ujarnya.